REMOTE SENSING
Remote sensing atau yang lebih dikenal
dengan penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek
atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan
objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau
fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar
angkasa, satelit, kapal atau alat lain).
Sabins
(1996) dalam Kerle, et al. (2004) menjelaskan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi
citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan sutau objek. Sedangkan menurut Lillesand and Kiefer
(1993), Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang
dikaji.
Sumber:
https://mane3x.wordpress.com/2014/04/25/pengertian-remote-sensing/ (diakses 23-02-2018)
http://kelompok12geounpad10.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-remote-sensing_6653.html (diakses 23-02-2018)
Pengertian tentang Penginderaan
Jauh menurut beberapa ahli, sebagai berikut :
1. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu
penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi
yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna
(Curran, 1985).
2. Penginderaan Jauh (remote sensing) adalah ilmu
dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek daerah, atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung
dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1998)
3. Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu, karena
terdapat suatu sistimatika tertentu untuk dapat menganalisis informasi dari
permukaan bumi, ilmu ini harus dikoordinasi dengan beberapa pakar ilmu lain
seperti ilmu geologi, tanah, perkotaan dan lain sebagainya.( Everett Dan
Simonett, 1976 )
4. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu
pengukuran atau perolehan data pada objek dipermukaan bumi dari satelit atau
instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984).
5. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu
untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari
citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987).
Manfaat
Penginderaan Jauh
Penginderaan
jauh bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang kelautan,
hidrologi, klimatologi, lingkungan, dan kedirgantaraan.
1.
Manfaat di bidang kelautan (Seasat dan MOSS)
o Pengamatan
sifat fisis air laut
o Pengamatan
pasang surut air laut dan galombang laut
o Pemetaan
perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
2.
Manfaat di bidang hidrologi (Landsat dan SPOT)
o Pengamatan DAS
o Pengamatan luas
daerah dan intensitas banjir
o Pemetaan pola
aliran sungai
o Studi
sedimentasi sungai
3.
Manfaat di bidang klimatologi (NOAA, Meteor,
dan GMS)
o Pengamatan
iklim suatu daerah
o Analisis cuaca
o Pemetaan iklim
dan perubahannya
4.
Manfaat di bidang sumber daya bumi dan
lingkungan (Landsat, ASTER, Soyus, dan SPOT)
o Pemetaan
penggunaan lahan
o Pengumpulan
data kerusakan lingkungan karena berbagai hal
o Pendeteksian
lahan kritis
o Pemantauan distribusi
sumber daya alam
o Pemetaan untuk
keperluan HANKAMNAS
o Perencanaan
pembangunan wilayah
5.
Manfaat di bidang angkasa luar (Ranger, Viking,
Luna, dan Venera)
o Penelitian
tentang planet-planet
o Pengamatan
benda-benda angkasa
Sistem
Penginderaan Jauh
Komponen-komponen
dalam sistem penginderaan jauh diuraikan ringkas sebagai berikut.
1.
Tenaga untuk Penginderaan Jauh
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh
dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor buatan. Untuk itu
diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor. Tenaga
penghubung diperlukan agar berbagai informasi dalam berbagai bentuk dapat
diterima oleh sensor dengan baik. Tenaga penghubung yang dimanfaatkan dalam
penginderaan jauh berupa tenaga alamiah dan tenaga buatan. Tenaga penghubung
alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif, yaitu yang merekam pantulan
atau pancaran radiasi elektromagnetik dari suatu objek yang biasanya bersumber
dari matahari. Sedangkan sumber tenaga buatan yang digunakan dalam penginderaan
jauh system aktif, yaitu perekaman dengan menggunakan sumber tenaga buatan
seperti system RADAR dan LIDAR. Sistem scanner ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu scanner opto-mekanik (contohnya Landsat TM) dan scanner penyapu (push
broom).
2.
Atmosfer
Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang
gelombang, sehingga hanya sebagian kecilbsaja tenaga elektromagnetik yang dapat
mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk penginderaan jauh. Bagian
spectrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapai
permukaan bumi disebut “jendela atmosfer”. Jendela atmosfer yang paling banyak
digunakan dalam penginderaan jauh adalah spectrum tampak.
3.
Sensor
Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri
terhadap bagian spectrum elektromagnetik. Semakin kecil objek yang dapat
direkam oleh sensor, maka semakin baik kualitas sensor itu dan semakin baik
kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil/resolusi spasial dari citra.
4.
Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara
manual yaitu dengan interpretasi secara visual, dan dapat pula dengan cara
numeric atau cara digital yaitu dengan menggunakan computer. Foto udara pada
umumnya diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh
secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara numerik.
5.
Pengguna Data
Pengguna data (orang, institusi, atau
pemerintah) merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh karena
para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil
penginderaan jauh. Data yang dihasilkan mencakup wilayah sumber daya alam suatu
negara, yang merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak,
sehingga data ini penting untuk dijaga penggunaannya.
Jenis
Penginderaan Jauh
Citra dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu citra non foto dan citra foto.
1.
Citra Nonfoto
Gambaran
yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra nonfoto dibedakan atas :
a.
Spektrum elektromagnetik yang digunakan
Berdasarkan
spectrum elektromagnetik, citra nonfoto dibedakan atas :
o
Citra inframerah termal adalah citra nonfoto
yang dibuat dengan menggunakan spectrum inframerah termal.
o
Citra gelombang mikro dan Citra Radar adalah
citra nonfoto yang dibuat dengan menggunakan spectrum gelombang mikro atau
radar.
b.
Sensor yang digunakan
Berdasarkan
sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan atas :
o Citra tunggal,
yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal dengan saluran lebar.
o Citra
multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak dengan saluran
sempit yang terdiri dari citra RBV (Return
Beam Vidicon) dan citra MSS (Multi Spektral
Scanner)
c.
Wahana yang digunakan
o Citra
dirgantara (Airbone Image), yaitu citra nonfoto yang dibuat dengan wahana yang
beroperasi di udara (di2rgantara)
o Citra Satelit
(Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra nonfoto yang dibuat oleh sensor dari
satelit yang mengitari bumi.
2.
Citra Foto
Gambar
yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan
atas beberapa dasar sebagai berikut.
a.
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan
Citra foto berdasarkan spektrumnya dapat dibedakan
menjadi :
o Foto
pankromatik adalah citra foto dari udara yang dibuat dengan menggunakan seluruh
spectrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Foto udara ini sering
disebut foto udara konvensional. Ciri foto pankromatik adalah pada warna objek
sama dengan kesamaan mata manusia, sehingga baik untuk mendeteksi pencemaran
air, kerusakan banjir, penyebarab air tanah, dan air permukaan.
o Foto
ultraviolet adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Foto ini tidak
menyadap banyak informasi tetapi untuk beberapa objek dari foto ini proses
pengenalannya mudah karena kontras yang besar.
o Foto
ortokromatik adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak
dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Ciri foto
ortokromatik adalah banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk
studi pantai karena memiliki film yang peka terhadap objek di bawah permukaan
air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter, sehingga baik untuk survei vegetasi
karena daun hijau tergambar dengan kontras.
o Foto inframerah
asli adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dekat
hingga panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Ciri
foto inframerah asli adalah dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona
pada foto inframerah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat jaringannya,
sehingga baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang
sehat atau yang sakit.
o Foto inframerah
modifikasi adalah citra foto yang dibuat dengan inframerah dekat dan sebagia
spectrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau.
b.
Berdasarkan sumbu kamera
Citra foto
berdasarkan sumbu kamera dibedakan menjadi dua jenis yaitu.
o Foto vertikal
adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan
bumi.
o Foto condong
adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus
ke permukaan bumi. Foto condong dibedakan sebagai berikut :
-
Foto sangat
condong yakni bila pada foto tampak cakrawala
- Foto agak
condong yakni bila cakrawala tidak tampak pada foto
c.
Berdasarkan jenis kamera
o
Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan
kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.
o
Foto jamak, yaitu beberapa foto yang digunakan
pada waktu yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama.
d.
Berdasarkan warna yang digunakan
o
Foto berwarna semu (false color) atau foto
inframerah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan
warna foto. Misalnya vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan
spectrum tampak merah, akan tampak merah pada foto.
o
Foto warna asli (true color), yaitu foto
pankromatik berwarna.
e.
Berdasarkan sistem wahana
o Foto udara,
yaitu foto yang dibuat dari pesawat/balon udara.
o Foto satelit
atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.
Kelebihan dan
Kelemahan Penginderaan Jauh
Penginderaan
jauh memiliki kelebihan yaitu :
o Menghemat
waktu, tenaga, dan biaya;
o Mengetahui
sumber daya alam di suatu tempat;
o Mengetahui
gejala cuaca dan iklim;
o Membuat
perencanaan dan pembangunan wilayah.
Kelemahan Penginderaan Jauh yaitu :
o Orang yang
menggunakan harus memiliki keahlian khusus;
o Peralatan yang
digunakan mahal;
o Sulit untuk memperoleh
citra foto ataupun citra nonfoto.
Sumber:
https://mane3x.wordpress.com/2014/04/25/pengertian-remote-sensing/ (diakses 23-02-2018)
http://kelompok12geounpad10.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-remote-sensing_6653.html (diakses 23-02-2018)
Komentar
Posting Komentar